Perhatikanciri-ciri organ pernapasan berikut! 1) berbentuk gelembung seperti anggur. 2) tersusun atas jaringan epitel pipih dengan dinding elastis. 3) mangandung banyak kapiler darah. berdasarkan cirinya, prosen yang terjadi pada organ tersebut adalah answer choices. penyaringan udara. mengatur kelembapan udara.
Sesak napas adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan dalam bernapas. Dalam istilah medis, kondisi ini juga dikenal sebagai dyspnea. Sesak napas merupakan gejala penyakit pada jantung atau paru-paru. Sesak napas bisa terjadi secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang singkat akut atau dalam jangka waktu yang panjang serta berulang kronis. Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, sesak napas dapat mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen hipoksia dan menimbulkan komplikasi serius. Penyebab Sesak Napas Sesak napas dapat disebabkan oleh gangguan fisik atau psikis psikologis. Sesak napas karena gangguan fisik terjadi karena sistem pernapasan dan sirkulasi darah tidak mampu mengedarkan cukup oksigen untuk tubuh. Sedangkan sesak napas akibat gangguan psikis terjadi karena respon tubuh terhadap mekanisme hadapi-atau-lari fight-or-flight saat mengalami tekanan mental. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang kondisi atau gangguan kesehatan yang menyebabkan sesak napas Gangguan pada paru-paru Sesak napas akibat gangguan pada paru-paru bisa terjadi karena adanya hambatan pada saluran udara, luas permukaan paru-paru yang berkurang, atau paru-paru yang tidak elastis. Kondisi ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang pendek akut atau panjang kronis. Gangguan pada paru-paru yang dapat menyebabkan sesak napas akut antara lain Serangan asma Emboli paru Infeksi paru, seperti pneumonia dan COVID-19 Pneumothorax Penumpukan cairan di paru-paru Sementara itu, sejumlah gangguan pada paru-paru yang dapat menimbulkan sesak napas kronis adalah Penyakit paru obstruktif kronis Asma Penyakit paru interstisial Bronkiektasis Asbestosis Kanker paru-paru Gangguan pada jantung Sesak napas akibat gangguan pada jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah yang kaya oksigen dengan optimal. Sejumlah gangguan pada jantung yang dapat menimbulkan sesak napas adalah Penyakit jantung koroner Aritmia Gagal jantung kongestif Penyakit katup jantung Perikarditis Gangguan psikis Sesak napas akibat gangguan psikis dapat terjadi jika otot pernapasan mengalami ketegangan sebagai respons dari stres atau serangan panik. Gangguan psikis yang dapat menimbulkan sesak napas, di antaranya Gangguan kecemasan Gangguan somatoform Faktor risiko sesak napas Sesak napas dapat menyerang siapa saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang sesak napas, yaitu Memiliki berat badan berlebih atau obesitas Malnutrisi Menderita penyakit yang melemahkan otot, seperti myasthenia gravis atau distrofi otot Menderita anemia Merokok Bekerja atau tinggal di lingkungan yang banyak polusi atau debu Tinggal atau berkunjung di dataran tinggi Gejala Sesak Napas Sesak napas ditandai dengan kesulitan dalam bernapas. Penderita sesak napas juga bisa mengalami beragam keluhan lain, seperti Sensasi dada seperti terikat atau tidak bisa bergerak bebas Perasaan seperti perlu menarik napas lebih banyak atau lebih cepat Tubuh merasa tidak cukup mendapatkan udara Sulit menarik napas yang dalam Kapan harus ke dokter Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala sesak napas, terutama yang disertai dengan berbagai keluhan, seperti Sesak napas selama lebih dari 30 menit Nyeri dada seperti tertekan atau tertindih yang dapat menjalar ke leher, rahang, lengan, atau punggung Bengkak di kaki dan pergelangan kaki Batuk dan demam Suara mengi atau suara siulan pada saat menarik dan mengembuskan napas Kebiruan pada bibir dan kuku Sesak napas memburuk, terutama saat berbaring Mual Jika Anda menderita sesak napas akut yang sering kambuh, seperti asma, lakukan penanganan di rumah sesuai instruksi dokter. Namun, bila keluhan tidak membaik, segera cari pertolongan medis. COVID-19 bisa menyebabkan gejala sesak napas, tetapi kondisi ini tidak selalu memerlukan penanganan sesak napas disertai gejala lain, seperti demam, batuk, dan kelelahan, lakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi di fasilitas lain yang tersedia. Selama isolasi, lakukan pengamatan pada gejala atau kadar oksigen darah Anda menggunakan oksimeter jika ada. Bila Anda mengalami kesulitan bernapas atau kadar oksigen darah Anda menurun, segera cari pertolongan medis ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan dari dokter. Diagnosis Sesak Napas Untuk mendiagnosis sesak napas, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat penyakit pasien, serta kapan gejala mulai muncul. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Guna memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yang meliputi Oksimeter nadi, untuk mengukur kadar oksigen dalam darah dan seberapa efisien oksigen mengalir dalam darah Tes spirometri, untuk mengetahui seberapa banyak udara yang dapat dihirup dan dikeluarkan serta kapasitas paru-paru Tes darah, untuk mendeteksi infeksi dan mengukur kadar hemoglobin dalam darah Foto Rontgen atau CT scan dada, untuk mendeteksi gangguan di paru-paru atau jantung Elektrokardiogram EKG, untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung Pengobatan Sesak Napas Tujuan pengobatan sesak napas adalah mengatasi penyebab yang mendasarinya. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk menangani sesak napas adalah Pemberian oksigen tambahan, untuk mempertahankan kadar oksigen dalam darah Pemberian obat sesak berupa inhaler atau bronkodilator, seperti salbutamol, ipratoprium bromide, dan aminofilin, untuk sesak napas yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas, seperti asma Pemberian antibiotik, untuk sesak napas yang disebabkan oleh gangguan paru akibat infeksi bakteri, seperti bronkitis kronis atau pneumonia Pemberian suplemen zat besi, untuk sesak napas yang disebabkan oleh anemia Pemberian obat, seperti diuretik, obat aritmia, atau obat hipertensi, untuk menangani gangguan jantung Pemasangan chest tube, untuk sesak napas yang disebabkan oleh cedera dada atau pneumothorax Selain menjalani pengobatan dari dokter, pasien juga perlu menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah kekambuhan gejala. Komplikasi Sesak Napas Kekurangan oksigen adalah salah satu efek dari terjadinya sesak napas. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi berupa linglung hingga penurunan kesadaran. Jika tidak segera ditangani, sesak napas dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti Hipoksemia Hipoksia Gagal napas Gagal ginjal Kerusakan otak permanen Kematian Pencegahan Sesak Napas Sesak napas dan kekambuhannya bisa dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut ini Menghindari paparan asap rokok, polutan, dan alergen Berhenti merokok Berolahraga secara rutin Menjaga berat badan agar tetap ideal Mengonsumsi makanan bergizi seimbang Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian Minum air putih yang cukup untuk menjaga keseimbangan lendir di saluran pernapasan Menghindari aktivitas di tempat dengan cuaca sangat panas atau sangat dingin yang dapat memicu sesak napas akibat penyakit paru-paru kronis Menjalani perawatan rutin untuk penyakit yang diderita, seperti asma atau bronkitis Mencukupi waktu istirahat dan tidur malam Mengelola stres dengan baik
Pneumonia infeksi yang menyebabkan kantung udara di dalam paru-paru (alveolus) meradang dan membengkak. Bronkiolitis: infeksi saluran napas yang menyebabkan radang dan penyumbatan di dalam bronkiolus. Ketiga kondisi itu biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Pneumonia adalah salah satu jenis infeksi paru-paru yang paling umum terjadi
"Secara umum, sesak napas, batuk berkepanjangan, dan napas berbunyi, adalah beberapa tanda adanya penyakit pada paru-paru. Namun, penyakit yang menyerang paru-paru itu ada berbagai jenis dan tingkat keparahannya berbeda-beda pada setiap individu."Halodoc, Jakarta - Paru-paru adalah salah satu organ yang berperan penting dalam menjalankan sistem respirasi pernapasan. Ketika udara mencapai paru-paru, akan terjadi proses pertukaran antara oksigen dari luar tubuh, dengan karbon dioksida dari dalam darah. Jika paru-paru mengalami gangguan atau terserang penyakit, proses tersebut akan ikut umum, sesak napas, batuk berkepanjangan, dan napas berbunyi, adalah beberapa tanda adanya penyakit pada paru-paru. Namun, penyakit paru-paru itu ada banyak jenisnya. Gejala dan tingkat keparahannya pun dapat berbeda-beda pada setiap individu. Lantas, apa saja jenis penyakit yang menyerang paru-paru? Simak setelah ini adalah beberapa jenis penyakit yang dapat menyerang paru-paru1. PneumoniaPneumonia atau paru-paru basah adalah infeksi yang menyebabkan kantung-kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Penyakit ini disebut paru-paru basah karena pada kondisi ini, paru-paru bisa dipenuhi oleh cairan atau nanah. Penyebab peradangan akibat pneumonia adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penularannya dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi kuman dari pengidap yang bersin atau Tuberkulosis TBTuberkulosis TB adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, dan ginjal. Penularan bakteri penyebab TB adalah melalui percikan dahak atau cairan dari saluran pernapasan pengidapnya, misalnya saat batuk atau BronkitisBronkitis adalah penyakit peradangan yang terjadi pada bronkus, yaitu percabangan saluran udara yang menuju ke paru-paru. Salah satu penyebab yang paling sering dari penyakit ini adalah infeksi virus, yang ditularkan dari pengidap melalui percikan dahak yang dikeluarkan pengidapnya. Jika percikan dahak itu terhirup atau tertelan oleh orang lain, virus akan menginfeksi saluran bronkus orang Penyakit Paru Obstruktif Kronis PPOKPenyakit paru-paru obstruktif kronis PPOK adalah peradangan paru kronis yang memicu terjadinya gangguan aliran udara, baik menuju ataupun dari paru-paru. Secara umum, ada dua jenis gangguan yang terjadi pada PPOK, yaitu bronkitis kronis dan bronkitis kronis, peradangan terjadi pada dinding bronkus, sedangkan pada emfisema, peradangan atau kerusakan terjadi pada alveoli kantung kecil pada paru-paru. Faktor utama yang dapat menyebabkan PPOK adalah paparan asap rokok dalam jangka panjang, baik secara aktif maupun pasif. Sementara itu, faktor risiko lainnya adalah paparan debu, asap bahan bakar, dan uap bahan AsmaAsma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan gejala sesak napas akibat peradangan dan penyempitan saluran pernapasan. Pengidap asma umumnya memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif. Itulah sebabnya ketika terpapar alergen atau pemicu, saluran pernapasannya akan meradang, membengkak, dan menyempit. Akibatnya, aliran udara menjadi terhambat. Selain sesak napas, akan terjadi peningkatan produksi dahak yang membuat pengidapnya semakin sulit bernapas. Ada beberapa hal yang dapat memicu munculnya serangan asma, yaitu paparan debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, virus, dan zat beberapa jenis penyakit pada paru-paru yang perlu diketahui dan diwaspadai. Kalau kamu mengalami batuk berkepanjangan, sesak napas, napas berbunyi mengi, atau bahkan nyeri dada, jangan ragu untuk bertanya langsung pada dokter Halodoc, yang direkomendasi di bawah ini dr Ahmad Aswar Siregar M. Ked Paru, K. Dokter Spesialis Pulmonologi dan Respirasi yang berpraktek di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan dan Rumah Sakit Islam Malahayati. Dokter Ahmad Aswar menamatkan pendidikan Spesialis Pulmonologi dan Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, dan menjadi anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. dr. Aida, M. Ked Paru, Sp. P. Dokter Spesialis Paru yang berpraktik di Rumah Sakit Eshmun, Medan dan RSU Royal Prima Awan Nurtjahyo, SpOG, KFer. Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan yang aktif melayani pasien di RSIA Rika Amelia Palembang. Beliau mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada. Dokter Awan Nurtjahyo juga tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia IDI dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia POGI sebagai anggota Penanganan yang dini tentunya akan membuat pengobatan menjadi lebih mudah dilakukan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store ataupun Google Play!ReferensiWorld Health Organization. Diakses pada 2020. for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Tuberculosis TB Disease Symptoms and Risk Institute of Health. National Library of Medicine. Diakses pada 2020. Chronic obstructive pulmonary disease COPD.Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases & Conditions. Health Service. Diakses pada 2020. Health A to Z. Lung Association. Diakses pada 2020. Warning Signs of Lung Disease.
Asmamerupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan. Asma dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan asma diantaranya masuknya zat pemicu alergi (alergen) dalam tubuh, misalnya asap rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain. Sekitar 85% kasus kanker paru-paru Ada beragam penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan. Ketika pernapasan bermasalah, tubuh akan mengalami kesulitan dalam memperoleh oksigen dan membuang karbon dioksida. Gangguan ini tentu dapat mengganggu kinerja berbagai organ tubuh. Sistem pernapasan manusia terdiri dari hidung, mulut, rongga sinus, tenggorokan, laring atau tempat pita suara, trakea, bronkus, dan paru-paru. Selain itu, terdapat pula pembuluh darah, diafragma, otot pernapasan, pleura atau selaput paru-paru, tulang iga, dan alveoli atau kantung udara kecil. Seluruh bagian dari sistem pernapasan tersebut bekerja sama untuk memastikan proses pernapasan berlangsung lancar. Tujuannya adalah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, membuang karbon dioksida, dan menjaga keseimbangan asam-basa pH tubuh. Meski begitu, sistem pernapasan terkadang bisa terganggu dan menyebabkan sulit bernapas. Gangguan ini bisa terjadi karena berbagai hal, mulai dari paparan asap rokok, polusi udara, zat penyebab alergi atau alergen, zat beracun, kecelakaan, faktor keturunan, hingga penyakit tertentu. Macam-Macam Penyakit Penyebab Gangguan Pernapasan Ada berbagai kondisi medis atau penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, di antaranya 1. Asma Gangguan pernapasan akibat asma terjadi ketika saluran pernapasan membengkak dan menyempit akibat peradangan. Terjadinya penyakit asma diduga disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan dan kelainan sistem kekebalan tubuh. Penderita asma dapat mengalami kekambuhan gejala ketika terpapar faktor pemicu asma, misalnya debu, bulu binatang, serbuk sari, asap rokok, dan udara dingin. Selain itu, gejala asma juga bisa muncul akibat stres atau kelelahan. Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh asma hingga saat ini belum dapat disembuhkan. Namun, kambuhnya gejala asma bisa dicegah dengan cara menghindari faktor pemicu asma dan menggunakan obat hirup atau inhaler untuk mengendalikan gejala asma. Sebagian penderita asma bisa mengalami kondisi berbahaya yang disebut status asthmaticus, yaitu kondisi ketika sesak napas atau serangan asma berat tidak mereda setelah pemberian obat-obatan asma. Kondisi ini tergolong kedaruratan medis dan perlu segera ditangani oleh dokter. Jika tidak, penderitanya berpotensi mengalami gagal napas yang dapat mengancam nyawa. 2. Penyakit paru obstruktif kronis PPOK PPOK merupakan penyakit peradangan pada paru-paru yang terjadi secara bertahap dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Ketika sudah parah, PPOK dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen. Penyakit penyebab gangguan pernapasan ini sering kali disebabkan oleh kebiasaan merokok atau menghirup asap rokok. Tetapi bisa juga disebabkan oleh faktor lain, seperti paparan polusi udara, asap atau gas kimia, dan debu. Untuk menangani PPOK, dokter dapat memberikan beberapa pengobatan, seperti bronkodilator dan kortikosteroid, fisioterapi paru, serta terapi oksigen. Penderita PPOK juga disarankan untuk tidak merokok dan menghindari paparan zat kimia yang dapat merusak paru-paru. 3. Bronkitis Bronkitis adalah penyakit penyebab gangguan pernapasan yang terjadi akibat infeksi atau peradangan pada bronkus, yaitu saluran pernapasan yang menyambungkan tenggorokan dan paru-paru. Bronkitis dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri serta paparan zat iritatif, seperti asap rokok, debu, dan polusi. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala batuk berdahak, demam, nyeri dada, sesak napas, dan lemas. Bronkitis akibat infeksi virus atau iritasi biasanya menimbulkan batuk berdahak yang berwarna jernih atau keputihan, sedangkan bronkitis akibat infeksi bakteri dapat menghasilkan dahak berwarna kekuningan atau kehijauan. Pengobatan penyakit ini perlu disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Jika bronkitis disebabkan oleh infeksi virus, gangguan pernapasan yang muncul biasanya dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Untuk mengatasi bronkitis akibat infeksi bakteri, diperlukan obat antibiotik sesuai resep dokter. Dokter juga akan memberikan obat pereda batuk dan menyarankan fisioterapi paru untuk mengatasi bronkitis. 4. ARDS acute respiratory distress syndrome ARDS merupakan penyakit penyebab gangguan pernapasan yang berbahaya. Penyakit ini biasanya muncul secara mendadak dan ditandai dengan gangguan pada paru-paru yang menyebabkan sesak napas dan kekurangan oksigen. Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami ARDS, di antaranya Lansia Bayi baru lahir Riwayat merokok berat atau menghirup gas beracun Infeksi, seperti sepsis dan pneumonia Cedera atau luka berat, misalnya luka bakar luas dan cedera kepala berat Overdosis obat-obatan COVID-19 Penyumbatan pada saluran pernapasan, misalnya akibat asfiksia dan emboli paru Penderita ARDS perlu segera mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit. Dokter biasanya akan merawat pasien yang mengalami ARDS di ICU guna mendapatkan bantuan pernapasan, termasuk pemasangan ventilator, pemberian obat, dan pemantauan ketat hingga kondisinya membaik. 5. Syok anafilaktik Syok anafilaktik adalah reaksi alergi berat yang muncul ketika penderita alergi terpapar zat pemicu alergi atau alergen, misalnya makanan atau obat-obatan tertentu, dan sengatan atau gigitan serangga. Syok anafilaktik dapat menimbulkan gejala gangguan pernapasan, seperti batuk dan sesak napas, gatal-gatal, dada berdebar-debar, muntah, penurunan kesadaran, serta pembengkakan di beberapa bagian tubuh. Meski cukup jarang terjadi, syok anafilaktik adalah kondisi berbahaya dan perlu segera mendapatkan penanganan dokter di rumah sakit. Jika tidak, kondisi ini berpotensi menyebabkan kematian. Selain beberapa penyakit di atas, gangguan pernapasan juga dapat disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru, tuberkulosis, emfisema, dan edema paru. Langkah Penanganan Gangguan Pernapasan Gangguan pernapasan merupakan kondisi medis yang perlu segera diperiksakan ke dokter, karena penyebabnya bisa beragam dan berisiko menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Untuk menangani gangguan pernapasan yang parah, dokter akan menstabilkan kondisi pasien terlebih dahulu, misalnya dengan obat-obatan, pemberian oksigen, atau resusitasi dan pemasangan alat bantu napas, tergantung kondisi pasien. Setelah itu, dokter akan mencari tahu penyebab gangguan pernapasan yang pasien alami dengan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, analisis gas darah, tes fungsi paru, serta foto Rontgen, CT scan, atau MRI paru. Setelah penyebabnya diketahui, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dan memantau kondisi pasien agar gangguan pernapasan dapat teratasi dan tidak menimbulkan komplikasi. Penanganan tersebut bisa berupa pemberian obat-obatan, fisioterapi, hingga operasi. Oleh karena itu, segeralah periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gangguan pernapasan. Apalagi bila gejalanya berat, seperti sesak napas, kulit pucat, bibir dan kulit tampak kebiruan, lemas, nyeri dada, mengi atau napas berbunyi, keringat dingin, dan pingsan. Jawabanyang benar dari soal di atas adalah A, yaitu Asma. Asma merupakan salah satu gangguan pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh menyempitnya saluran pernapasan dalam paru-paru sehingga mengalami kesulitan saat bernapas. Gejala umum jika menderita penyakit asma yaitu mengalami sesak napas dan batuk. Ada berbagai macam penyakit paru yang bisa terjadi. Penyakit ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala, seperti sesak napas, batuk kronis, mengi, atau nyeri dada. Agar penanganan yang tepat dapat dilakukan, mari kenali lebih dekat macam-macam penyakit paru. Paru-paru merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam sistem pernapasan. Saat Anda bernapas, paru-paru bertugas mengambil oksigen dari udara ke aliran darah dan mengeluarkan karbon dioksida dari darah. Jika paru-paru mengalami gangguan, proses ini pun akan ikut terganggu. Penyakit paru biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi, kebiasaan merokok, hingga faktor keturunan. Macam-Macam Penyakit Paru-Paru Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit paru yang penting untuk diketahui 1. Pneumonia Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan kantung-kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Kondisi ini sering disebut dengan paru-paru basah, sebab paru-paru bisa dipenuhi oleh cairan atau nanah. Penyebab pneumonia adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penularan infeksi ini bisa terjadi melalui udara yang terkontaminasi kuman dari penderita yang bersin atau batuk. 2. Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain seperti tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, dan ginjal. Bakteri penyebab TBC dapat menyebar di udara melalui percikan dahak atau cairan dari saluran pernapasan penderitanya, misalnya saat batuk atau bersin. 3. Bronkitis Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran bronkus atau saluran yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru. Salah satu penyebab bronkitis yang paling umum adalah infeksi virus. Virus penyebab bronkitis biasanya ditularkan dari penderita melalui percikan dahak yang dikeluarkannya. Jika percikan dahak terhirup atau tertelan orang lain, virus akan menginfeksi saluran bronkus orang tersebut. 4. Penyakit paru obstruktif kronis Penyakit paru obstruktif kronis PPOK adalah peradangan paru kronis yang menyebabkan terjadinya gangguan aliran udara, baik menuju maupun dari paru-paru. Ada dua jenis gangguan yang terjadi pada PPOK, yaitu bronkitis kronis dan emfisema. Pada bronkitis kronis, peradangan terjadi pada dinding bronkus. Sedangkan pada emfisema, peradangan atau kerusakan terjadi pada alveoli atau kantung kecil pada paru-paru. Faktor utama yang meningkatkan risiko terjadinya PPOK adalah paparan asap rokok dalam jangka panjang, baik secara aktif maupun pasif. Faktor risiko lainnya adalah paparan asap bahan bakar atau uap bahan kimia. 5. Asma Asma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan. Penderita asma umumnya memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif. Saat penderita asma terpapar alergen atau pemicu alergi, saluran pernapasannya akan meradang, membengkak, dan menyempit. Hal ini akan membuat aliran udara menjadi terhambat sehingga menyebabkan sesak napas. Selain itu, akan terjadi peningkatan produksi dahak yang membuat penderitanya semakin sulit bernapas. Ada beberapa hal yang bisa memicu munculnya serangan asma, seperti paparan debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, virus, dan zat kimia. Itulah macam-macam penyakit paru yang perlu Anda ketahui dan waspadai. Jika Anda kerap mengalami gejala penyakit paru yang mengganggu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Dilansirdari Ensiklopedia, kelainan yang disebabkan oleh menyempitnya saluran pernapasan disebut asma. Baca Juga nama surah dalam Al-Quran yang mengabadikan kisah Luqman al-Hakim adalah? Leave a Comment Cancel reply Pneumonia merupakan infeksi yang menciptakan peradangan pada kantong udara alveolus di satu atau kedua paru-paru. Penyebabnya pun berbeda-beda. Anda perlu mengetahuinya secara pasti demi mendapat perawatan radang paru-paru yang tepat, sehingga terhindar dari komplikasi akibat pneumonia. Dengan mengetahui penyebab pneumonia, dokter juga bisa menentukan apakah Anda perlu dirawat di rumah sakit atau hanya mendapatkan pengobatan pneumonia di rumah. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini. Apa saja penyebab penyakit pneumonia? Banyak kuman yang bisa menjadi penyebab pneumonia. Namun, penyebab paling umum pneumonia adalah bakteri dan virus di sekitar lingkungan hidup kita. Tubuh Anda biasanya dapat mencegah agar kuman-kuman tersebut tidak menginfeksi paru-paru. Namun, terkadang kuman ini dapat mengalahkan sistem pertahanan tubuh Anda, bahkan ketika kesehatan Anda baik secara umum. Secara umum, kuman penyebab infeksi dapat menjadi pembeda antara jenis pneumonia satu dengan yang lainnya. Berikut adalah ulasannya Bakteri Dikutip dari American Lung Association, jenis pneumonia akibat bakteri yang paling umum disebut dengan pneumonia pneumokokus. Pneumonia pneumokokus disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae yang biasanya hidup di saluran pernapasan bagian atas. Bakteri lain yang juga menjadi penyebab umum pneumonia adalah Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, streptokokus grup A, Moraxella catarrhalis, anaerob, dan bakteri gram negatif aerob. Pneumonia bakteri dapat muncul dengan sendirinya atau berkembang setelah Anda terserang virus flu. Setelah anda terserang virus flu, pertahanan tubuh akan sedikit menurun. Hal tersebut memudahkan berkembangnya bakteri jahat yang kemudian dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia ini kadang hanya memengaruhi satu bagian lobus paru-paru. Kondisi ini disebut dengan lobar pneumonia. Orang paling berisiko terkena pneumonia adalah orang-orang yang pulih dari operasi, mereka yang mengidap penyakit pernapasan atau infeksi virus, dan mereka yang mempunyai sistem kekebalan tubuh lemah. Selain bakteri-bakteri di atas, terdapat beberapa mikroorganisme lain yang juga bisa menjadi penyebab pneumonia. Kondisi ini disebut dengan pneumonia atipikal.
kapasitasseluruh paru pada wanita ± 20 – 25% lebih kecil daripada pria, dan lebih besar pada atlet dan orang yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis. B. Asma 1. Definisi . Asma adalah penyakit saluran nafas yang bersifat . obstruktif intermiten, reversibel. dimana . trakea. dan . brokhi . memberikan respon
Manusia membutuhkan oksigen agar tetap hidup. Sistem pernapasan bekerja setiap harinya untuk memasok asupan oksigen guna menjaga fungsi tubuh yang normal. Bila sistem pernapasan mengalami gangguan, akan timbul berbagai gejala yang bisa mengganggu kualitas hidup manusia. Apa itu gangguan pernapasan? Gangguan pernapasan mengacu pada berbagai jenis penyakit atau gangguan yang menghambat fungsi paru-paru. Penyakit ini dapat memengaruhi kemampuan untuk bernapas. Penyebabnya bisa datang dari mana saja, meliputi infeksi, paparan zat berbahaya seperti asap rokok, atau kelainan pada sistem pernapasan itu sendiri. Jenis-jenis gangguan pernapasan Penyakit pernapasan terdiri dari banyak jenis, dari yang ringan sampai yang serius. Berikut adalah jenis-jenis gangguan pernapasan yang umum dikenali. 1. Flu Flu adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza. Penyakit ini dapat menyerang sistem pernapasan Anda, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Bagi kebanyakan orang, flu dianggap sebagai penyakit yang ringan. Gejalanya bisa menghilang sendiri dalam beberapa hari. Namun, terkadang flu juga bisa menimbulkan kondisi yang serius, terutama pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penularan flu sangat mudah terjadi. Virus influenza menyebar melalui udara dan dapat menginfeksi bila Anda menghirup percikan cairan dari orang sakit yang batuk atau bersin. 2. Asma Asma termasuk salah satu gangguan pernapasan yang paling umum. Menurut data Badan Kesehatan Dunia WHO tahun 2019, terhitung sekitar 262 juta orang di seluruh dunia memiliki penyakit asma. Pengidap asma kerap mengalami gejala berupa sesak napas atau mengeluarkan suara napas yang nyaring mengi. Ada pula serangan asma yang disebut eksaserbasi atau flare up. Ini merupakan kondisi ketika serangan asma tidak terkontrol. Asma bersifat kronis, yang artinya penyakit ini tidak akan menghilang. Belum ada obat yang bisa menyembuhkan asma. Oleh karena itu, pasien membutuhkan penanganan medis yang berkelanjutan supaya gejala asma tetap terkendali. 3. Tuberkulosis TB Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri M. tuberculosis. Serupa dengan flu, seseorang bisa tertular TB bila menghirup udara yang mengandung percikan batuk atau bersin orang-orang yang terinfeksi. Meski demikian, penularan TB tidaklah semudah itu. Butuh kontak yang lama dan dekat dengan pasien sampai Anda turut terinfeksi. Terkadang, bakteri juga bisa menginfeksi tanpa menimbulkan gejala. Kondisi ini disebut TB laten. Terlepas dari fakta tersebut, tuberkulosis bisa menjadi gangguan pernapasan yang berbahaya. Menurut Kementerian Kesehatan RI, penyakit ini bahkan diperkirakan telah menyebabkan 93 ribu kematian per tahunnya di Indonesia. 4. Pneumonia Gangguan pernapasan ini berupa infeksi yang membuat kantong udara di paru-paru terisi oleh nanah atau cairan. Karena kondisi ini, pasien mengalami berbagai gejala seperti batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, dan sesak napas. Pneumonia dapat mengancam jiwa, terutama pada bayi dan anak kecil, lansia di atas 65 tahun, dan orang-orang dengan kekebalan tubuh yang lemah. Berdasarkan penyebabnya, terdapat beberapa jenis pneumonia, yakni pneumonia bakteri, pneumonia virus, pneumonia mikoplasma, dan pneumonia fungal. 5. PPOK PPOK penyakit paru obstruktif kronis merupakan penyakit radang paru-paru kronis yang menyebabkan terhambatnya aliran udara dari paru-paru. Jenis penyakitnya yang paling umum adalah emfisema dan bronkitis kronis. Kemunculan gejala PPOK terjadi secara progresif. Pada awal kemunculan penyakit, pasien mungkin tidak merasakan gejala apa pun. Gejalanya baru mengganggu jika penyakitnya sudah berada lama di tubuh Anda. Beberapa gejala yang akan muncul antara lain batuk kronis, batuk berdahak, sesak napas, mengi, dan kelelahan. 6. Faringitis Faringitis terjadi karena peradangan pada faring, bagian atas tenggorokan. Orang-orang mengenal kondisi ini sebagai sakit tenggorokan. Sebenarnya, gangguan respirasi ini bukanlah penyakit, melainkan lebih kepada gejala yang menandakan kondisi lain seperti flu. Kemunculannya bisa disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Saat terkena faringitis, Anda akan merasakan sakit tenggorokan, tenggorokan terasa kering dan gatal, serta sakit saat menelan atau berbicara. 7. Kanker paru Kanker paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, kanker paru menempati urutan ketiga sebagai kanker yang paling banyak diderita. Risiko kanker paru lebih tinggi pada orang-orang yang merokok. Kendati demikian, kanker paru juga dapat terjadi pada orang-orang yang tidak pernah merokok. Gejala kanker tidak langsung terasa pada awal kemunculannya. Kebanyakan kasus penyakit ini baru ditemukan pada pasien ketika sudah memasuki stadium lanjut. Diagnosis dan pengobatan gangguan pernapasan Sebelum mengatasi masalah kesehatan Anda, dokter perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mendiagnosis penyakitnya. Pasalnya, setiap gangguan pernapasan harus ditangani sesuai dengan penyakit yang mendasarinya. Pertama-tama, dokter melakukan pemeriksaan fisik guna mengetahui tanda dan gejala yang Anda alami. Dokter biasanya akan bertanya soal kondisi yang Anda rasakan dan riwayat kesehatan Anda sebelumnya. Beberapa gangguan pernapasan dapat ditandai dengan adanya bunyi yang abnormal pada paru-paru. Maka dari itu, auskultasi wajib dilakukan. Auskultasi adalah praktek pemeriksaan menggunakan stetoskop. Mendengar suara dari dalam organ tubuh dapat membantu dokter dalam menentukan kemungkinan penyakit yang diderita. Bila pemeriksaan fisik belum dirasa cukup, dokter akan merujuk Anda menjalani pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan dapat meliputi rontgen, CT scan, MRI, tes fungsi paru seperti spirometri, tes alergi, dan pengambilan sampel untuk PCR jika dicurigai penyebab penyakitnya adalah infeksi. Setelah menegakkan diagnosis, dokter memberikan pengobatan sesuai dengan jenis gangguan pernapasan yang Anda miliki. Sebagai contoh, pada penyakit infeksi, dokter akan memberi obat berupa antivirus atau antibiotik. Sedangkan pada penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang, dokter memberikan obat seperti inhaler yang membantu pernapasan Anda. Bergantung pada keparahan penyakit, prosedur pembedahan bisa dilakukan jika kondisi Anda tidak kunjung membaik setelah diberi obat atau terapi. Bagaimana cara mencegah gangguan pernapasan? Gangguan pernapasan bisa menurunkan kualitas hidup manusia, terutama bila penyakitnya bersifat kronis. Ditambah lagi, ada kemungkinan bahwa beberapa penyakit bisa berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Mencegah kemunculan penyakitnya sebelum terjadi sangatlah penting. Jaga kesehatan paru-paru Anda dengan tidak merokok, memakai masker untuk menghindari paparan polusi yang berbahaya, rajin cuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan serta setelah bepergian, mendapatkan vaksin flu setiap tahun, makan makanan bergizi, berolahraga, dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau kekhawatiran tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Ца էፈጏсруኦազиУչиፅαкеνε քէ
Всиφብряκու ማէвեφыጱвсе а
ኽ ሡξазеճቄነи ሬጪիжևፔоዐχаηድк ашዘኯиጆэ
Вр крቻсፊπиЗፈврοφωጻ зутр вե
Եчιβест глኁψиУςխծոснሒቤи удеս
Кጱ еውаσኺхр ኮаςυщեጳ ш
Apakahkelainan yg disebabkan oleh menyempitnya saluran pernapasan dalam paru-paru, sehingga seseorang dapat mengalami kesulitan bernapas?a. a. Asma Kelainan yang disebabkan olehmenyempitnya saluran pernapasandalam paru-paru, sehingga seseorangdapat mengalami kesulitan bernapasan disebut penyakit A. AsmaAsma disebabkan karena ada penyempitan saluran pernafasan yang disebabkan oleh faktor keturunan, suhu yang dingin, akibat makanan dan faktor lingkungan
Soalpertanyaan: Kelainan yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan dalam paru-paru, sehingga seseorang mengalami kesulitan bernapas disebut. Jawaban:. Jawaban untuk soal “kelainan yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan dalam paru-paru, sehingga seseorang mengalami kesulitan bernapas disebut ”

Paru-paru menjadi salah satu organ yang berperan penting dalam pernapasan manusia. Jika mengalami sesak napas, batuk terus-menerus, mengi atau napas berbunyi, itu menandakan adanya masalah pada paru-paru. Sama seperti organ lainnya, paru-paru rentan terserang berbagai faktor seperti bakteri, virus, hingga polusi udara dapat menyebabkan gangguan paru-paru. Oleh sebab itu, kesehatan paru-paru juga perlu untuk dijaga. Berikut ulasan beberapa penyakit yang bisa menyerang paru-paru. Disimak ya!1. AsmaPenggunaan inhaler pada penderita asma. Mayo Clinic, asma merupakan kondisi di mana saluran udara menyempit dan membengkak serta memproduksi lendir berlebih. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia WHO, diperkirakan ada lebih dari 339 juta orang yang menderita asma di seluruh dunia pada tahun membuat penderitanya kesulitan bernapas, memicu batuk, mengi, sulit tidur, dada sesak atau nyeri, dan sesak napas. Terdapat beberapa faktor pemicu gejala asma, antara lain alergi misalnya debu, serbuk sari, bulu binatang, udara dingin, infeksi saluran pernapasan, asap dan polusi udara lainnya, obat-obatan tertentu, stres, penyakit tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya bisa dikendalikan dengan pengobatan. Inhaler merupakan alat yang biasa digunakan oleh penderita asma. Obat dihirup dari inhaler melalui mulut. Dalam beberapa kasus juga diperlukan obat-obatan, seperti obat alergi atau perawatan sering disingkat TB atau TBC, adalah penyakit lainnya yang menyerang paru-paru. Melansir laman Subdirektorat Tuberkulosis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, insidensi TB di Indonesia diperkirakan sekitar penduduk pada tahun disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Melansir dari Mayo Clinic, bakteri penyebab TB dapat menyebar dari penderita ke orang lain melalui udara lewat batuk, bersin, berbicara, atau meludah. Seseorang jauh lebih mungkin tertular TB dari penderita yang tinggal atau bekerja dua jenis infeksi TB TB laten. Pada kondisi ini, seseorang mengalami infeksi TB, tetapi bakteri tetap berada di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala. TB laten tidak menular. Namun, kondisi ini dapat berubah menjadi TB aktif, sehingga pengobatan juga penting diberikan kepada orang dengan TB laten dan untuk membantu mengendalikan penyebaran TB. TB aktif. Kondisi ini membuat seseorang sakit dan dalam banyak kasus bisa menular ke orang lain. Gejala yang ditimbulkan di antaranya batuk yang berlangsung 3 minggu atau lebih, batuk darah, nyeri dada, kelelahan, dan penurunan berat badan. TB juga dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh, termasuk ginjal, tulang belakang, atau otak. Ketika TB terjadi di luar paru-paru, tanda dan gejala yang muncul bervariasi sesuai dengan organ yang penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian terapi dan minum obat-obatan sesuai dengan resep dokter. Menghentikan pengobatan terlalu dini atau melewatkan dosis dapat membuat bakteri yang masih hidup menjadi kebal terhadap obat tersebut. Baca Juga Napas Lega, Ini 8 Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Paru-paru 3. PneumoniaRontgen memperlihatkan pneumonia. Healthline, pneumonia adalah infeksi yang bisa terjadi pada satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada kantung udara yang disebut alveoli. Alveoli terisi cairan atau nanah, sehingga penderitanya sulit gejala yang ditimbulkan meliputi batuk yang bisa menghasilkan dahak, demam, berkeringat atau menggigil, sesak napas, nyeri dada, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah dan sakit keterangan dari WHO, pneumonia menyebabkan kematian sebanyak lebih dari pada anak di bawah usia 5 tahun pada tahun bisa disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur. Penyakit ini dapat menular dari penderita ke orang lain. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dan virus bisa menular melalui bersin atau batuk. Seseorang juga bisa tertular pneumonia tipe ini melalui kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi bakteri atau virus penyebab keterangan dari National Health Service, bronkitis adalah infeksi pada saluran udara utama paru-paru bronkus yang menyebabkan iritasi dan peradangan. Dinding saluran udara utama memproduksi lendir untuk menangkap debu dan partikel lainnya yang dapat menyebabkan kasus bronkitis terjadi ketika saluran udara tersebut meradang dan teriritasi, sehingga dihasilkan lebih banyak lendir dari biasanya. Tubuh akan mencoba untuk mengeluarkan lendir atau dahak ini melalui dua tipe bronkitis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut, dapat menyerang semua usia, tetapi lebih banyak terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun. Kondisi ini lebih sering terjadi di musim dingin dan sering muncul setelah pilek, sakit tenggorokan atau flu. Gejala batuk dan lendir berlebih dapat berlangsung hingga 3 minggu. Bronkitis kronis, termasuk salah satu penyakit paru obstruktif kronis PPOK. Kondisi ini ditandai batuk produktif yang berlangsung selama 3 bulan dalam setahun dan setidaknya selama 2 tahun berturut-turut. Bronkitis kronis lebih banyak memengaruhi orang dewasa berusia di atas 40 tahun. Dikutip dari Mayo Clinic, gejala bronkitis meliputi batuk, produksi lendir atau dahak bisa putih, kuning kehijauan atau hijau, kelelahan, sesak napas, demam serta rasa tidak nyaman pada akut biasanya disebabkan oleh virus, umumnya virus yang sama dengan penyebab pilek atau flu influenza. Di sisi lain, penyebab bronkitis kronis paling umum yaitu asap rokok. Polusi udara dan debu atau gas beracun dari lingkungan atau tempat kerja juga bisa berkontribusi pada kondisi seperti bronkitis kronis, emfisema juga termasuk PPOK. Melansir Cleveland Clinic, emfisema adalah kondisi yang melibatkan kerusakan pada dinding kantung udara alveoli sekitar 300 juta alveoli di paru-paru normal. Saat menghirup udara, alveoli meregang dan menarik oksigen masuk. Ketika mengembuskan napas, alveoli mengecil dan mengeluarkan karbon emfisema, alveoli dan jaringan paru-paru rusak. Kerusakan ini menyebabkan obstruksi penyumbatan yang memerangkap udara di dalam paru-paru. Selain itu, karena jumlah alveoli lebih sedikit, maka oksigen yang masuk ke aliran darah semakin kebanyakan kasus, merokok menjadi faktor utama yang menyebabkan emfisema. Selain itu, polusi udara, faktor genetik defisiensi alpha-1 antitrypsin, dan infeksi saluran pernapasan juga berperan dalam menyebabkan emfisema berkembang secara bertahap. Berbagai gejala yang umum terjadi meliputi batuk, mengi, sesak napas, dada sesak dan peningkatan produksi Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan. Dikutip dari laman Yayasan Kanker Indonesia, menurut data Globocan 2018, lebih dari 26 ribu orang di Indonesia meninggal karena kanker paru-paru setiap MedlinePlus, kanker paru-paru merupakan kanker yang tumbuh di jaringan paru-paru. Kanker ini sangat berisiko terjadi pada perokok, baik perokok aktif maupun perokok itu, beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker paru-paru meliputi riwayat keluarga dengan kanker paru-paru, paparan radon, paparan bahan kimia berbahaya, misalnya asbestos, arsenik, kromium dan lain-lain di tempat kerja, polusi udara, dan terapi radiasi pada area kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala pada stadium awal. Gejala berkembang seiring perkembangan kondisi. Beberapa gejala kanker paru-paru di antaranya ketidaknyamanan atau nyeri dada, batuk yang tidak kunjung sembuh atau memburuk seiring berjalannya waktu, kesulitan bernapas, darah dalam dahak, suara serak, kelelahan, dan penurunan berat hidup sehat sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit paru-paru dan penyakit lainnya. Hindari rokok dan asapnya, polusi, atau faktor lainnya yang bisa merusak sistem pernapasan. Jika ada keluhan pernapasan, segera hubungi dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. Baca Juga 10 Latihan Efektif Kuatkan Fungsi Paru-parumu, Bernapas Lebih Lega! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

DAbrQQf.
  • 99rkqkunkm.pages.dev/96
  • 99rkqkunkm.pages.dev/11
  • 99rkqkunkm.pages.dev/267
  • 99rkqkunkm.pages.dev/462
  • 99rkqkunkm.pages.dev/258
  • 99rkqkunkm.pages.dev/280
  • 99rkqkunkm.pages.dev/417
  • 99rkqkunkm.pages.dev/59
  • kelainan yang disebabkan oleh menyempitnya saluran pernapasan dalam paru paru