Judulnya huehuehue 🌚🌚 Terdapat konten ambigu dan menjurus ya gan! . "Aku pergi mandi dulu, ya?" "Hm" Santai saja Haechan membalas. Tak mau lama-lama melihat Mark yang sudah topless dengan bibir bengkak dan sudut bibir luka. Omong-omong, ini sudah pukul 10 malam di kediaman mansion keluarga Lee Jaehyun. Para tamu undangan, kolega dan teman-teman mereka sudah pada kabur setelah di usir Papa Jaehyun. Teriakkan 'huuuu... paman tak seru', 'Kan aku mau jadi juru kamera', 'Penasaran pembobolan pertama gan!', Sampai teriakan dari ayah Taeil yang menambah seru 'Entar turunin Link ya, Gan!' membuat Haechan malu setengah mampus. Ada ada saja para undangan yang datang. Seharian ini, semua orang membuatnya sebal. Termasuk Mark, yang sudah resmi menyuntingnya menjadi pelengkap hidup. Cieee~~ Mark itu menyebalkan. Begitu kata Haechan. Mengingat kejadian-kejadian yang dapat membuat Haechan merona parah di acara pesta pernikahan mereka. Contohnya seperti tadi, kemana mana harus izin. Biar tak salah paham katanya. Makan disuapi manja, Haechan bukan bayi tolong! Hingga digendong menuju kamar ala bridal style. Separah itu memang, mungkin Haechan saja yang belum terbiasa akan hal ini. Menjadi ratu seorang buciners seperti Mark Lee. Haechan hanya dapat menghela nafas dan mengelus dada. Sambil menatapi kado-kado pernikahannya yang sudah habis ia buka. Mendapati hadiah macam- macam. Dari yang normal hingga tidak. Seperti hadiah yang diberikan ayah Taeil. Sepasang sepatu bayi dengan dalih 'Cepat kasih cucu' Wtf?! Emangnya dia wanita? disambung sang ibu mertua, 'dicoba dulu ih. Sapa tau berhasil.' Big No!! Ia sadar, ini malam pertamanya dan sepertinya Mark tak tahan hasratnya hingga berani menciumnya basah di depan kamar lantai dua disaksikan oleh kedua adik sepupu Mark yang masih Smp. Mau ditaruh dimana lagi wajah Haechan yang hensem ini?. Segera saja ia bogem suaminya. Kejam ya? Haechan hanya mengingatkan, pernikahan ini hanya status sah. Cinta Haechan ke Mark masih sangat sedikit adanya. Dalih Mark dan Mama Doyoung tentang Pacaran setelah menikah lebih menyenangkan yang membuatnya setuju akan pelepasan status lajang nya. Eh, taunya ia disosor duluan. "Kamu kok belum tidur?" Mark baru saja selesai dengan tubuh yang sudah terbalut piyama biru malam sama seperti milik Haechan. Mengguncang rambutnya yang basah dengan handuk, sedikit menambah ketampanan teman masa kecilnya ini. Haechan akui itu. "Belum ngantuk." Sifat judes dari mulut pedas Haechan belum hilang sama sekali, membuat Mark hanya tersenyum maklum. "Sini, kemarikan handukmu!" Mark yang baru saja ikut bergabung duduk di pinggiran kasur mengernyit namun tetap tak membantah akan perintah kesayangan yang resmi miliknya. Ya begitu, sekali bucin tetap bucin. "Bantalmu akan basah jika kau tidur dengan rambut yang tak dikeringkan dengan benar." Dengan telaten, bak istri penurut, pelan pelan Haechan mengusak rambut setengah kering milik Mark dengan handuk yang ia berikan. Menciptakan kelopak bunga imajiner menebar ke seluruh ruangan Kamar milik mereka yang sudah pasti sedari tadi terkunci. Adegan romantis drama ala - ala dapat membuat mimisan para hayati sekalian. "Jangan berpikir macam-macam! Aku melakukan ini karena tugasku sebagai separuh tulang rusukmu. Jika kau bertanya berapa cintaku padamu, masih sedikit Hyung!"
Ceritamalam pertama merupakan Koleksi Bahan/Cerita/Kisah Berunsur Lawak, Penawar Duka, Lucu, Dongeng, Gelihati dan sewaktu dengannya. Cerita malam pertama turut menceritakan pengalaman pengantin. Semoga kita semua dapat kenangan terindah pada Cerita malam pertama
WebSeluruh pandang mata terutama para tamu yaitu keluarga dekat Arthan maupun Beby, memandang kedua pengantin baru yang sedang kejar-kejaran dengan miris. Entah. WebApalagi oleh lelaki yang “belum” aku cintai, karena memang aku tidak mencintai suamiku. Pernikahan kami semata-mata atas perjodohan orang tua saja dan bukan atas. WebSepasang pengantin baru menikmati makan malam yang indah dan romantis. Mereka sedang menjalani malam pertama di hari pernikahan. Di mana, antara suami dan istri. WebSetelah mengunci rapat pintu kamar, suamiku berkata setengah berbisik “Dik, ini malam pertama kita sebagai suami istri. Tebak apa yang akan kita perbuat pertama kali dikamar. Cerita Malam Pertama Perjodohan Hot, cerpen malam pertama penuh inspirasi//cerita baper// cerita gairah, MB, 0701, 7,878, aneka cerita 20an, 2021-12-19T0751 3, Cerita saru 🔥Goyangan Maut Tante Dona Sangat Dasyat - Cerita Dewasa - Cer, 682 x 960, jpeg, , 20, cerita-malam-pertama-perjodohan-hot, KAMPION WebSetelah mengunci rapat pintu kamar, suamiku berkata setengah berbisik “Dik, ini malam pertama kita sebagai suami istri. Tebak apa yang akan kita perbuat pertama kali dikamar. WebMalam pertama kami bisa di bilang sangat aneh, tak ada hiasan pengantin, suasana yang harusnya romantis berubah menjadi sekaku es. Sepanjang malam tidak ada satupun dari. WebCerita Mesum Dewasa – cerita bokep ini adalah cerita mesum ku sendiri.. Perkenalkan nama saya Irwan, saya lelaki yang cukup dewasa karena saya telah berusia 26 tahun,. WebCerita Dewasa Malam Pertama Nikah Muda Hot Banget. Pria itu mulai sekarang aku akan memanggilnya kakak lebih tua dariku. Upacara pernikahan kami berjalan lancar.. WebCerita Dewasa Malam Pertama Nikah Muda Hot. Dia seumuran denganku, dia juga bekerja di sebuah perusahaan swasta sebagai general manager. Hari pernikahan kami. WebKali ini saya akan memberikan sebuah cerita berjudul "Cerita Dewasa Ngeseks di Malam Pertama" bagaimana ceritanya langsung aja kita lihat - Sebut saja nama ku Lilis, aku. WebCerita Hot Malam Pertama. Alkisah Jono dan Ayahnya termasuk keluarga yang sangat Miskin. Di desanya mereke adalah keluarga termiskin diantara fakir miskin lainnya.. WebJam 10 malam kami berdua masuk kamar bergandengan mesra, diikuti oleh beberapa pasang mata dan olok-olok Saudara-Saudara Iparku. Tidak ada rasa jengah atau malu,. WebCerita Dewasa - Berawal Dari Sebuah Perjodohan. Cerita Sex - Berawal Dari Sebuah Perjodohan cerita ini berawal ketika di usiaku yg masih terbilang muda, 19 tahun,. Pembahasan cerpen malam pertama penuh inspirasi//cerita baper// cerita gairah sedang trend Source Cerita Pendek Malam Pertama😌‼️cerpen romantis cerita pendek cinta Terbaru Source Romantis//malam pertama pengantin//Indahnya Alam Ku, Cerita Romantis Bikin baperOrijinal doa Merupakan hasil Imajinasi ringan tapi menegangkan, siap siap terbawa pada setiap alur yang menegangkan, Baca sekali, maka kamu tidak akan bisa untuk berhenti baca cerita berikutnya. Siapkan hati, karena orijinal doa ini bisa mengaduk perasaanmu. Semoga channel ini bisa menjadikan hiburan bisa menghilangkan kejenuhan di kala waktu lupa dukung terus chanel ini dengan cara like, coment, yang pastinya di SUBSCRIBE ya.orijinaldoa cerpenromantiscerpenromantisbikinbaperkisahnyataceritanyataceritaromantisceritacintapenyesalandalamhidupkisahperjalananhidupmalampertamarasamalampertamarintihanmalampertamadesahanmalampertamamalampertamapengantin Ulasan Cerita Malam Pertama Perjodohan Hot Trending Reviewed by Derby on April 06, 2023 Rating 5
KumpulanCerita Seks Dewasa Hot - Namaku Anton (bukan nama sebenarnya), aku bekerja di salah satu perusahaan swasta terkemuka di Jakarta. Aku meniti karir sebagai eksekutif muda yang merupakan impian banyak orang sekarang ini. Okekiu Sakong Online Semuanya berjalan normal sampai suatu hari kedua orang tuaku yang sudah berusia senja menyuruhku menikah dengan salah seorang anak dari kerabat mereka.
Tak pernah sekalipun terlintas dalam pikiranku kalau akhirnya aku harus menjadi seorang duda. Bagiku kehidupan perkawinan yang kulalui selama ini didasarkan atas rasa cinta. Aku mencintai istriku, begitu pula ia juga mencintaiku. Tapi ternyata cinta saja tak cukup untuk membina sebuah rumah tangga yang tahun ketiga usia perkawinanku, keutuhan rumah tanggaku mulai goyah. Apalagi sejak kelahiran anak kami yang kedua yang hanya berselang setahun dengan anak kami yang pertama. Aku memang sepakat dengan istriku untuk berproduksi secepatnya dan akan sedikit repot di awal-awal tahun perkawinan untuk membesarkan anak-anak dan setelah itu kami baru akan konsentrasi untuk karir, cari uang dan tujuan hidup yang rupanya rencana tak berjalan seperti yang kami harapkan. Istriku terpaksa harus keluar dari kantornya yang bangkrut akibat krismon. Padahal kelahiran anak keduaku bagaimanapun cukup menambah pengeluaran kami. Sehingga aku terpaksa bekerja lebih keras, meskipun saat itu aku sudah menjadi wakil manajer di perusahaanku. Aku mulai kembali mengajar di beberapa perguruan dan akademi swasta, seperti yang pernah kulakukan pada saat belum berkeluarga dulu. Di sinilah masalah keluarga mulai muncul. Beberapa bulan menganggur, istriku mulai uring-uringan dan kelihatan tertekan. Sementara aku harus sering pulang larut malam, karena aku tidak hanya sibuk mengajar, tetapi juga mulai aktif dipanggil sebagai pembicara di beberapa pertemuan-pertemuan seperti itu berlangsung hampir satu tahun. Entah sudah berapa puluh kali aku bertengkar dengan istriku. Dari masalah yang sepele hingga masalah yang berkaitan dengan urusan ranjang. Istriku kurasakan mulai dingin dan tak jarang menolak bila kuajak berhubungan intim. Sikapnya juga mulai aneh. Beberapa kali aku menemui rumah dalam keadaan kosong karena istriku pergi dan menginap di rumah orang tuanya bersama anak-anakku. Kadang ia berada di sana selama satu minggu, meskipun aku sudah menyusulnya dan mengajaknya untuk cerita, setelah kurang lebih satu setengah tahun kondisi seperti itu berlangsung terus menerus, istriku akhirnya meminta cerai. Aku kaget dan tak pernah menduga ia akan melakukan itu padaku. Sulit bagiku untuk membujuk dan mengajaknya bicara secara baik-baik. Bahkan kedua orang tua kami sampai ikut campur mendamaikan. Akhirnya dengan berat hati aku harus berpisah dengan istri dan kedua anakku. Pupuslah sudah angan-anganku membentuk Keluarga yang Bahagia. Ada tiga bulan aku seperti orang linglung menghadapi cobaan itu. Aku stres berat. Bahkan sempat hampir masuk rumah mendapatkan hak untuk menempati rumah kami. Tapi anak-anak ikut istriku yang kini tinggal dengan orang tuanya. Sesekali aku menemui mereka, karena anak-anakku masih kecil dan tetap perlu figur seorang lebih setahun setelah perceraianku, aku mulai menjalin hubungan lagi dengan seorang wanita. Maryati namanya, seorang janda tanpa anak. Perkenalan kami terjadi sewaktu aku terlibat dalam sebuah kepanitiaan temu bisnis yang diadakan sebuah perusahaan terkemuka di ibu kota. Pertemuan demi pertemuan dan pembicaraan-pembicaraan di telepon akhirnya berkembang menjadi acara kencan bagi kami kesepian yang selama ini kualami seperti mendapat obatnya. Maryati memang seorang yang wanita yang menarik dan menyenangkan bagi siapa pun laki-laki yang mengenal dia. Entah kenapa ia memilihku. Mungkin kami sama-sama berstatus cerai. Tapi ternyata ia punya alasan lain. Menurutnya ia menyukaiku karena aku orangnya kalem tapi terlihat matang, dan menurutnya lagi, wajahku ganteng dan ia suka dengan laki-laki yang berkumis sepertiku. Komentar yang terakhir itu hampir sama dengan yang pernah disampaikan oleh mantan istriku waktu kami pacaran laki-laki normal, terus terang di samping tertarik pada personalitasnya, aku juga tertarik secara seksual dengan Dik Mar demikian aku biasa memanggil Maryati, sementara ia biasa memanggilku Mas Is, kependekan dari namaku, Iskandar. Selama menduda, kehidupan seksualku memang cukup menjadi suatu masalah bagiku. Karena aku bukan tipe yang bisa main dengan sembarang orang, karena aku takut dengan berbagai risiko yang nanti bisa menimpaku. Meskipun kuakui sekali dua kali aku terpaksa melacur. Tapi jarang sekali aku melakukannya dan bisa dihitung dengan jari. Itu pun kulakukan dengan penuh perhitungan dan hati-hati. Terus terang selama ini aku lebih banyak menyalurkan hasrat seksualku dengan cara onani sambil lihat BF atau majalah porno yang ketika aku mengenal Maryati, dan semakin mengenalnya lebih jauh lagi, serta merasa yakin dengan siapa aku menjalin hubungan, aku tak sungkan-sungkan lagi menyatakan kesukaanku padanya. Statusnya yang janda secara psikologis membuatku lebih berani untuk berbicara dan bersikap lebih terbuka dalam beberapa hal yang sensitif, termasuk masalah seks. Dan seperti sudah kuduga semula, Maryati meresponku dengan pertama kali melakukan hubungan intim di sebuah hotel di daerah Puncak. Aku yang mengajaknya. Meskipun semula ia menolak ajakanku dengan halus, tapi akhirnya aku berhasil mengajaknya bermalam di itu kami berangkat dari Jakarta sekitar jam 9 pagi. Selama perjalanan kami mengobrol dan bercanda tentang berbagai hal, bahkan kadang-kadang menyerempet ke masalah-masalah yang intim, karena kami sadar bahwa kepergian kami ke Puncak memang untuk itu. Begitu tiba di dalam kamar hotel, tubuh Maryati langsung kudekap dan kuciumi ia dengan mesra. Ia membalasku dengan ciuman yang tak kalah hangatnya. Cukup lama kami berciuman dalam posisi berdiri. Senjataku pun sudah lama berdiri sejak mulai masuk lobby hotel tadi, karena terus membayangkan kejadian yang bakal terasa berdegup keras sekali. Kurasakan pula debaran jantung Maryati pada tanganku yang merayap-rayap di sekitar dadanya. Memang baru pertama kali inilah kami berbuat agak jauh. Bahkan bisa dipastikan kami akan lebih jauh ini kami hanya sebatas berciuman. Itupun baru kami lakukan sebanyak dua kali dan dalam suasana yang tidak mendukung. Yang pertama terjadi di gedung bioskop dan yang kedua waktu aku mampir ke kantornya dan sempat masuk ke ruang kerjanya. Sehingga pada kedua kesempatan itu kami tak leluasa untuk saling kali ini, kami bisa saling menyentuh, meremas dan melakukan apa saja dengan bebasnya. Tanganku berulang-ulang meremas gemas bongkahan pantatnya, karena bagian tubuhnya itulah yang selama ini paling kusukai tapi paling sulit kujamah. Sedangkan ia asyik menelusuri dadaku dan mengusap-usap bulu yang tumbuh lebat di sana. Barangkali bagian tubuhku itulah yang selama ini disukainya tapi sulit disentuhnya. Dia memang pernah mengomentari tentang bulu dadaku yang memang bisa terlihat jelas bila aku memakai kemeja itu kami akhirnya melakukan sesuatu yang sudah lama kami pendam. Terus terang kami melakukannya dengan terburu-buru dan cepat. Bahkan pakaian tak sempat kami buka semua. Maryati masih mengenakan rok dan blusnya. Hanya saja blusnya sudah terbuka, demikian pula dengan BH-nya, sudah terkuak dan menonjolkan isinya yang bulat padat itu. Sementara rok hitamnya sudah kutarik ke atas pinggangnya dan celana dalamnya sudah kulepas sejak dari tadi. Aku sendiri masih berpakaian lengkap, hanya beberapa kancing bajuku sudah terlepas bahkan ada yang copot direnggut oleh tangan Maryati. Sedangkan celana jeans dan celana dalamku tak sempat lagi kulepas, hanya ikat pinggang dan ritsluitingnya saja yang kubuka. Sehingga batang kemaluanku bisa langsung kujulurkan begitu saja dari celana dalamku yang juga tak sempat Maryati kutelentangkan di atas ranjang dan aku langsung melakukan penetrasi. Tanpa ba bi Bu lagi aku segera tancap gas. Menusuk sedalam-dalamnya dan mulai berdua seperti balas dendam. Segera ingin mencapai puncak. Suara erangan dan lenguhan terdengar bersahutan dengan nafas kami yang saling memburu. Kami benar-benar bermain agak liar. Mungkin karena sudah lama saling memendam birahi. Sehingga saat itu kami lebih tepat disebut sedang bermain seks daripada bermain permainan kami selesaikan dengan cepat. Kami tak sempat melakukan variasi atau posisi gaya yang macam-macam. Cukup gaya konvensional saja. Yang penting kami berdua bisa mencapai puncak kenikmatan. Maka begitu Maryati sudah mendapat orgasmenya, aku langsung menggenjotnya dengan semangat dan tak lama kemudian aku pun mengerang seiring dengan muncratnya cairan kenikmatan dari batang kemaluanku dalam tubuhnya, lalu merebahkan badanku memeluk tubuh Maryati dengan nafas tersengal-sengal. Ia membalasku dengan mengusap-usap rambutku dan menciumi kepalaku. Kami lalu berciuman dengan lumatnya."Aku mandi dulu ya Mas.." tiba-tiba Maryati melepas pagutannya dan beranjak dari posisi aku masih ingin berdekapan. Tapi segera kuikuti langkahnya menuju kamar mandi. Kulihat ia mulai melepas sisa pakaiannya. Aku memandangnya sambil bersandar pada pintu kamar mandi. Bibirnya terus tersenyum membalas pandanganku yang terus lekat selama ia melepas pakaiannya satu persatu. Sementara aku melongo menyaksikan striptease gratis di depanku. Sampai akhirnya ia benar-benar bertelanjang kali ini aku melihat tubuhnya dalam keadaan benar-benar polos. Selama ini aku hanya bisa membayangkan bagian-bagian tertentu dari tubuhnya. Kini aku bisa melihat semuanya. Terpampang jelas."Mau gabung?" katanya menggoda. Dan aku memang tergoda. Langsung kucopot pakaianku yang sebagian besar sudah setengah terbuka lalu sengaja kusisakan celana dalam saja. Aku langsung menuju ke arahnya. Lalu kembali kami berciuman. Tangannya langsung meremas-remas milikku yang sudah agak lemas dan masih terbungkus celana dalam itu. Sementara aku pun sibuk memainkan puting susunya dengan jari-jariku. Permainan seperti ini sebenarnya pernah kami lakukan. Hanya bedanya kali ini kami melakukannya dalam keadaan tubuh telanjang."Mas.." bisiknya di sela-sela acara saling memagut dan meremas."Ya, sayang?" balasku."Sudah kuduga, punya Mas Iskandar pasti gede.""O ya?""Ya", sambil tangannya meremas kuat milikku. Aku mengerang tertahan, enak."Aku juga sudah menduga.." kataku sambil mengarahkan jariku ke sela-sela pahanya."Apa?" tanyanya."Punya Dik Mar pasti legit..""Kayak apa sih yang dibilang legit itu?""Ya kayak tadi", jawabku sambil menusukkan jari tengahku ke celah bibir kemaluannya. Terasa agak seret tapi lentur dan sedikit lengket. Itulah mulai terangsang. Milikku pelan-pelan mengembang dan mengeras. "Masshh.." ia mulai merintih ketika sambil tanganku bermain di bawah sana, mulutku juga mulai merambah telinga, leher dan berhenti di ujung buah dadanya yang telah mengeras. Jilatan dan isapan mulutku makin membuatnya merintih-rintih tangannya kini sudah menelusup masuk ke celana dalamku dan meremas-remas isinya dengan gemas. Membuatku makin tegang dan ingin segera menyetubuhinya lagi."Mau lagi?" tanyaku agak berbisik. Ia mengangguk."Sekarang?" tanyaku lagi. Dan ia mengangguk kami melakukannya lagi di dalam kamar mandi. Bahkan kami tak sempat mandi lebih dahulu sesuai rencana semula. Tapi kali ini kami ingin bermain cinta, tidak semata-mata main seks seperti tadi. Semua berawal ketika ia melepaskan celana dalamku dan lalu memintaku untuk segera menusuknya. Segera kuangkat dan kududukkan tubuhnya di atas meja wastafel. Lalu dalam posisi berdiri aku langsung menghujamkan kejantananku ke sela-sela pahanya yang segera dibukanya lebar-lebar. Kami berdua kembali bernafsu. Bibir kami saling melumat dan tangannya langsung merangkulku erat-erat. Sementara pinggulku spontan menyentak-nyentak, mengayun dan menghujam dengan liarnya. Gerakan yang sudah lama tak Maryati pun sepertinya sudah lama tak menikmati permainan cinta seperti ini. Kedua kakinya melilit pinggangku dengan ketatnya. Kedua tangannya terus mencakar punggungku bila dirasakannya aku menusuknya terlalu dalam. Kudengar mulutnya mendesis dan melenguh bergantian. Aku sendiri hanya bisa mendengus dan menahan agar tak keluar terlalu cepat."Mass Iss.. Mass Isshh.." ia mulai memangil-manggil namaku. Sepertinya ia sudah mau orgasme. Maka aku terus mempergencar gerakanku. Kurengkuh kedua pantatnya dan kutekan ke depan sehingga membuat batang kemaluanku makin melesak dalam liang surganya. Berkali-kali kulakukan gerakan itu sehingga makin membuatnya meneriakkan namaku berulang-ulang. Akhirnya kurasakan badannya menggigil hebat dan mulutnya merintih panjang. Orgasmenya datang. Cukup cepat menurutku, seperti waktu kami main di ranjang tadi. Ia ternyata memang cepat aku menghentikan gerakanku. Kubiarkan Maryati menikmati sendiri puncak birahinya. Aku mencoba membantu menambah kenikmatannya dengan cara menjepitkan jempol dan telunjukku pada kedua puting susunya dan melintirnya pelan-pelan. Bola matanya sayu menggantung, meresapi rasa nikmat yang tengah melanda sekujur tubuhnya. Tangannya mencengkeram erat bahu dan punggungku. Sementara kakinya makin kuat menjepit, sebelum akhirnya pelan-pelan mengendor. Nafasnya kini mulai satu-satu."Enak Dik?" tanyaku nakal."Enak.. Mas.. enak sekali.." jawabnya masih dengan nafas satu-satu."Mas Iskandar belum keluar?" lanjutnya sambil matanya melihat sebagian batang kemaluanku yang masih tertancap di jepitan pahanya."Belum dong. Ini kan ronde kedua", kataku sambil tersenyum. Sebenarnya aku tadi juga hampir muncrat. Meskipun ronde kedua, tapi aku agak tak kuat juga menahan laju birahiku yang sudah lama tak tersalurkan. Tapi untuk permainan kali ini aku berusaha menahan sekuatnya. Karena ini benar-benar pengalaman pertamaku bermain cinta dengannya, harus sip. Pelan-pelan pinggulku mulai kugoyang lagi. Kutatap matanya lekat-lekat sambil terus kugerakkan pinggul dan pantatku maju mundur. Ia kembali tersenyum merasakan gerakanku yang sengaja kubuat pelan tapi mantap. Diaturnya posisinya sehingga aku bisa melakukan tusukan lebih kami berdua bekerja sama mencapai puncak kenikmatan. Kukocok-kocokkan terus batang kemaluanku dalam liang senggamanya. Sementara bibirku sibuk menelusuri telinga dan lehernya dengan ganas. Ia sampai menggelinjang ke sana ke mari karena kegelian. Punggungnya lalu terasa menegang ketika mulutku mampir ke buah dadanya dan mulai bermain-main di situ. Putingnya yang coklat dan menonjol besar itu kini menjadi bulan-bulanan lidah dan bibirku. Kubuat beberapa cupang merah di gundukan kedua bukit dadanya. Mulutnya memintaku untuk terus menyedot susunya. Dan aku melakukannya dengan senang akhirnya bobol ketika secara pelan-pelan kurasakan batang kemaluanku terasa dijepit oleh dinding yang makin menjepit dan berdenyut-denyut. Beberapa saat kunikmati sensasi itu. Sensasi yang sudah lama tak pernah kurasakan. Tampaknya Maryati hampir mendapatkan orgasmenya yang kedua. Maka dengan perlahan-lahan penuh konsentrasi aku mulai mengayun pinggulku, mengayun dan terus mengayun, dan akhirnya menjadi gerakan menyentak-nyentak yang makin lama makin kuat. Membuat tubuh Maryati terlonjak-lonjak. Beberapa kali kutekan pantatku kuat-kuat ke depan. Menusuk dan mengocok. Dan pada tusukan yang kesekian, mulailah muncul rasa geli yang berdesir-desir pada pangkal kemaluanku. Makin lama desiran itu makin kuat, makin geli, makin enak, makin aku tak kuat lagi menahan desakan cairan yang terasa mengalir dari kemaluanku yang kemudian meluncur sepanjang batang kemaluanku sampai akhirnya menyemprot kuat berkali-kali dari lubang kecil di ujung kepala kemaluanku. Cairan kental hangat itu makin melicinkan dinding liat milik Maryati sehingga memudahkan gerakan-gerakan yang mengiringi ejakulasiku. Dan gerakan-gerakan yang kubuat ternyata telah memicu kembali puncak birahi Maryati. Akhirnya yang terdengar adalah erangan kami berdua, saling bersahutan. Lalu diam. Tinggal suara dengusan nafas kami yang tadi tak sempat mandi sesuai rencana semula, tapi tubuh kami kini benar-benar telah basah karena keringat. Berdua kami berpelukan meresapi rasa nikmat yang sudah lama tak kami mau mencabut milikku, tapi dengan gaya manja Maryati melarangku. Ia lalu malah menciumku dan memintaku untuk menggendongnya ke arah shower. Dililitkannya kedua kakinya pada pinggangku lalu dengan batang kemaluan masih terselip di selangkangannya, kugendong tubuhnya menuju shower. Selanjutnya kami pun mandi bersama. Malam harinya kami mengulang kembali kejadian siang itu dengan permainan yang lebih pengalaman pertamaku dengan Maryati. Pengalaman pertamaku bermain cinta yang sebenarnya dengan seorang wanita yang kusukai sejak aku menduda setahun yang lalu. Hari-hari selanjutnya aku dan Maryati sudah bagaikan suami isteri yang sah saja. Tak jarang ia menginap di rumahku atau sebaliknya. Hubungan kami sangat hangat dan mesra. Bahkan menurutku lebih mesra dibandingkan dengan mantan istriku yang dulu sebenarnya aku tak ingin membuat perbandingan, tapi itu sulit kuhindari dan memang demikianlah kenyataannya.Bersambung ke bagian 02xPwy.